Tematulisan Chairil erat dengan dari kematian, individualisme, eksistensialisme, hingga pemberontakan. Puisi berjudul "Aku" merupakan karya dari penyair terkenal Chairil Anwar yang sangat menginspirasi. Puisi "Aku", yang ditulis tahun 1943, dimuat di majalah Timur pada 1945, dianggap sebagai puisi yang besar pengaruhnya pada Angkatan Marikita lihat beberapa penggalan puisi Chairil: Ini muka penuh luka (Selamat Tinggal, 1943), ini barisan tak bergenderang-berpalu (Diponegoro, 1943), kita jalani ini jalan (Ajakan, 1943), ini sepi terus ada.Bedahpuisi pada tanggal 26 April 2017 yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (HMJ PBSI) Universitas Wisnuwardhana yang dibina oleh Bapak Imam Thobroni S.Pd, diikuti oleh seluruh mahasiswa jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia serta dosen pengajar Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia ini bertepatan dengan mengenang kematian Chairil Anwar Pedangdi kanan keris di kiri. Berselempang semangat yang tak bisa mati. Ini barisan tak bergandengan berpalu. Kepercayaan tanda menyerbu. (Diponegoro, Chairil Anwar) Isi dari kutipan puisi tersebut adalah Berperang melawan penjajah. Kepercayaan pada Tuhan.
.