ALAT- ALAT INPUT: 1. Unit input yang paling popular adalah Keyboard. 2. Alat Penunjuk (Pointing Device) : o Mouse ; suatu alat kecil dan ringan yang pas dengan telapak tangan. Dihubungkan ke komputer dengan suatu kabel. o Track Ball ; suatu alat penunjuk yang serupa dengan mouse kecuali bolanya berada diatas dan bukan dibawah.
Bagi seorang yang bekerja di bidang kesehatan, alat kesehatan mungkin sudah menjadi teman sehari-hari mereka. Bentuk, fungsi dan penggunaannya sudah sangat mereka kuasai. Begitupun ketika mereka diminta untuk membeli alat-alat kesehatan. Tidak perlu bertanya kepada orang lain, atau menunjukkan gambar mereka akan dengan mudah mendapatkannya. Namun, bagaimana dengan masyarakat awam yang tidak mengerti alat-alat kesehatan? Semakin berkembangnya teknologi, banyak sekali perusahaan produk kesehatan yang memproduksi berbagai alat kesehatan. Berikut ini beberapa jenis alat kesehatan yang mungkin banyak orang belum mengetahuinya. 1. Alat Spirometri Spirometer atau alat spirometri merupakan alat untuk mengukur aliran udara yang masuk dan keluar dari paru-paru dan dicatat dalam grafik volume per waktu. Fungsi spirometer pada dasarnya untuk mengukur kerja paru-paru manusia. Alat ini akan mengukur volume statik dan volume dinamika dari paru paru. Spirometer adalah alat tes yang dapat membantu mendiagnosa berbagai kondisi paru-paru seperti yang paling umum adalah obstruksi paru-paru kronis. Spirometer juga dapat digunakan untuk memonitor kinerja paru-paru dan responnya terhadap perawatan yang sedang dilakukan. Spirometer mengukur kemampuan paru-paru saat anda bernapas dengan menarik dan meghembuskan nafas/udara. Kemampuan ini dipengaruhi oleh adanya penyakit dalam paru-paru seperti obstruksi paru-paru kronis dan asma. 2. MIR Spirometer MIR Spirometer adalah alat kesehatan yang digunakan untuk mengukur fungsi paru-paru atau besarnya udara yang masuk dan keluar dari paru-paru dengan menggunakan mulut. Alat ini juga dapat membantu kemampuan paru-paru dalam menghembuskan dan menarik nafas yang dapat dipengaruhi oleh kemungkinan adanya penyakit di dalam paru-paru. Pemeriksaan Spirometer memiliki beberapa tujuan seperti untuk mengetahui apakah fungsi paru-paru normal atau memiliki kelainan, bisa juga untuk membantu seorang dokter dalam menentukan resiko saat melakukan operasi, memprediksi kemungkinan adanya penyakit yang timbul di masa mendatang, dan untuk mendiagnosa penyakit yang terjadi akibat pernafasan seperti penyakit paru-paru dan lainnya. Alat ini bisa digunakan untuk mengukur volume pernafasan dengan menggunakan beberapa parameter 1. Volume udara paksa yang maksimum dalam 1 detik atau force expirator volume in one second FEV1 FEV berfungsi untuk mengukur banyaknya udara yang bisa dihembuskan hanya dalam waktu satu detik saja. Jika paru-paru dan sistem pernafasan normal maka dapat menghembuskan nafas hampir seluruh isi udara dalam paru-paru hanya dalam beberapa detik. 2. Kapasitas vital paksa atau force vital capacity FVC, FVC adalah total udara yang bisa dihembuskan pada satu tarikan penuh pernafasan. 3. Perbandingan FEV1 dan FVC setelah FEV1 dan FVC dilakukan kemudian bandingkan udara yang dapat dihembuskan atau ditarik dalam satu detik setiap satu kali bernafas secara penuh. 3. Otoskop Otoskop merupakan alat yang digunakan untuk memeriksa keadaan rongga telinga. Otoskop digunakan dokter ketika memeriksa keadaan dalam telinga apakah terjadi kelainan atau tidak. Otoskop dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai apa yang terjadi pada saluran telinga, membrane telinga atau gendang telinga selama proses pemeriksaan. Dengan otoskop, dokter dapat melihat dengan jelas apakah terdapat masalah pada telinga bagian tengah seperti, ada benda asing, kotoran telinga, terdapat nanah, atau masalah lain yang dapat mengaburkan pandangan gendang telinga dengan menggunakan otoskop. 4. Tongue Spatel Tongue spatel adalah alat yang digunakan untuk menekan lidah untuk melihat lebih jelas keadaan yang ada dalam rongga mulut atau tenggorokan. Alat ini dapat membantu dalam melihat apakah ada kelainan yang terjadi pada rongga mulut atau tenggorokan, misalanya amandel atau peradangan yang lainnya. Bentuk secara fisik alat ini menyerupain stick es krim dengan bahan yang terbuat dari logam, dan ada juga yang terbuat dari kayu. Tongue spatel ini tidak bisa digunakan secara berulang, karena tidak bisa disterilisasi. Oleh karena itu tongue spatel ini harus dibuang jika telah digunakan. 5. Ophthalmoscope Ophthalmoscope merupakan alat yang digunakan untuk memeriksa mata dan termasuk bagian dalam mata dengan cara membiarkan praktisioner untuk melihat sepanjang sinar lampu. Alat ini dirancang untuk bisa melihat bagian belakang mata socket atau yang lebih dikenal dengan sebutan fundus. Oleh karena itu alat ini juga biasa disebut dengan funduscope. Ophthalmoscope dapat memperbesar mata 15 kali lebih besar dari ukuran normal biasanya dan memungkinkan untuk melihat detail optic, retina, disc optic, dan lensa mata yang seperti Kristal. Umumnya alat ini digunakan dokter ketika memeriksa pembuluh darah serta saraf mata tanpa operasi. 6. Reflex Hammer dan Percussion Hammer Reflex hammer adalah palu reflex yang digunakan untuk memeriksa kemampuan dari refleksi bagian tertentu dari tubuh. Biasanya bagian tubuh yang diperiksa menggunakan reflek hummer ini adalah lutut. Apakah syaraf lutut dapat berfungsi dengan baik atau tidak. Itulah beberapa alat kesehatan yang perlu Anda ketahui beserta fungsinya. Anda bisa mendapatkan kesehatan tersebut di Medicalogy merupakan salah satu distributor alat kesehatan yang menyediakan berbagai macam alat kesehatan, Medicalogy juga menyediakan berbagai macam alat kesehatan lainnya seperti 1. Mikroskop Berbagai pilihan mikroskop bisa dibeli di Medicalogy. Mikroskop terdiri dari beberapa jenis menurut bentuk dan penggunaannya, termasuk di dalamnya adalah mikroskop monokuler, mikroskop binokuler, mikroskop portabel, mikroskop trinokuler, teaching microscope, dan lainnya. Menurut penggunaannya mikroskop dapat dibedakan menjadi mikroskop mikrobiologi, mikroskop biologi, mikroskop industri, mikroskop metalurgi, dan lainnya. Beli mikroskop di Medicalogy dan temukan beragam produk sesuai keperluan Anda. 2. Underpad Underpad adalah alas yang dapat menyerap dan menahan cairan dengan cepat dan mudah. Underpad biasa dipergunakan di rumah sakit maupun untuk penggunaan pribadi bagi orang yang mengalami masalah dalam mengontrol berkemih sehingga tidak mengotori matras atau kasur. 3. Urine bag Urine bag adalah alat kesehatan yang digunakan untuk menampung urine pasien yang tidak dapat berpindah. Urine bag merupakan alat kesehatan yang hanya dapat digunakan sekali dan jika sudah penuh maka dapat dibuang. Selain itu juga Medicalogy menjual ecg bulb, gelang pasien, safety box tempat sampah 5 liter Onemed dan masih banyak lagi. merupakan toko alat kesehatan online yang menjual berbagai alat kesehatan dari berbagai produk dan merek dengan harga bersaing dan banyak kemudahan. juga menyediakan berbagai jenis alat-alat kesehatan lainnya. Ayo tunggu apalagi, buktikan kemudahan berbelanja alat kesehatan Anda di dengan proses aman, cepat dan mudah.
Perhitunganmenggunakan dempster-shafer ini digunakan untuk mendapatkan peluang penyakit. Berikut ini merupakan contoh suatu kasus penyakit pada tanaman kopi. Tanaman kopi mengalami gejala sebagai berikut: a. Tanaman tampak kurang sehat b. Daun menguning, layu dan menggantung c. Daun berguguran dan mati d.
Begini penjelasan dokter mengenai prosedur endoskopi yang digunakan untuk mendiagnosa dan mengobati suatu penyakit. Senin, 11 Juli 2022 1217 endoskopi untuk mendiagnosa suatu penyakit - Endoskopi merupakan suatu prosedur untuk melihat kondisi organ di dalam tubuh, salah satunya di bagian saluran pencernaan. Menurut Prof. Murdani, dengan adanya alat endoskopi dapat membantu dokter untuk melakukan suatu diagnosis dan menilai suatu kelainan yang ada di dalam saluran pencernaan. Pasalnya penyakit yang ada di saluran pencernaan tidak dapat terlihat oleh mata secara langsung, sehingga membutuhkan alat bantu untuk mengetahui penyakit yang menyerang saluran pencernaan. Pemeriksaan endoskopi sendiri dapat dilakukan ketika pasien mengalami berbagai keluhan pada saluran pencernaan seperti mual, muntah, sakit perut, kembung, cepat kenyang, anemia, muntah berdarah, hingga BAB berdarah. Baca juga Waktu yang Tepat untuk Melakukan Endoskopi, Salah Satunya saat Mengalami Gangguan Saluran Pencernaan Ilustrasi prosedur endoskopi untuk mendiagnosis suatu penyakit "Seringkali kita tidak melihat kesesuaian antara keluhan rasa sakit dan penyakit yang dialami pasien," terang Prof. Murdani. "Boleh jadi keluhannya heboh, namun penyakitnya ringan saja. Atau bisa sebaliknya, keluhannya ringan namun penyakitnya ternyata sudah pada tahap yang parah." "Oleh karena itu, hal ini merupakan tugas dokter untuk memilah mana yang masuk kategori sakit dan penyakit yang dialami pasien." Baca juga Endoscopic Spine Surgery, Teknik Terbaru untuk Mengatasi Saraf Kejepit, Begini Ulasan dr. Harmantya ilustrasi kesehatan saluran pencernaan Dilansir Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Gastro Entero Hepatologi, Prof. DR. dr. Murdani Abdullah, memberikan penjelasan dalam tayangan YouTube Kompas Tv program Bincang Sehat. Prof. Murdani menjelaskan, endoskopi berupa pipa lentur dimana pipa tersebut dilengkapi dengan lampu dan dilengkapi dengan kamera kecil dan halus diujungnya. Meskipun memiliki kamera yang kecil, namun kamera tersebut dapat menampilkan gambar yang jelas. Kamera tersebut berfungsi untuk menangkap objek yang ada di dalam tubuh atau pada saluran pencernaan untuk ditampilkan pada layar monitor. Dengan kamera tersebut, dokter dapat menilai kelainan yang terjadi pada saluran pencernaan. Baca juga Mekanisme Pemeriksaan Gangguan Saluran Cerna Bawah yang Perlu Dipahami dari dr. Aritantri Darmayani ilustrasi saluran cerna Terdapat dua macam pemeriksaan endoskopi yang dapat dilakukan pada saluran pencernaan, yaitu esofago gastro duodenoscopi dan kolonoskopi. Esofago gastro duodenoscopi adalah suatu pemeriksaan yang dilakukan pada saluran pencernaan di bagian atas, dimana endoskopi fiberoptioc atau endoskop video dimasukkan ke dalam saluran cerna melalui mulut, esofagus, lambung, hingga duodenum bagian distal. Sedangkan kolonoskopi adalah pemeriksaan saluran pencernaan pada bagian saluran cerna bawah dimana endoskopi fiberoptic atau endoskop video dimasukkan ke dalam saluran cerna melalui anus, rektum, kolon hingga sekum. Baca juga Ragam Pemeriksaan dalam Deteksi Gangguan Saluran Cerna Bawah, Simak Anjuran dr. Aritantri Darmayani ilustrasi nyeri saluran cerna bagian bawah Tak hanya digunakan untuk mendiagnosis saja, menurut Prof. Murdani, endoskopi juga dapat digunakan untuk mengobati masalah pada pencernaan, seperti membuang polip, menutup luka, hingga menghentikan pendarahan. "Endoskopi tidak hanya sebagai alat diagnosis, tetapi juga bisa menjadi suatu metode pengobatan," terang Prof. Murdani. "Misalnya kita melakukan deteksi terhadap usus besar atau polip yang dikhawatirkan akan tumbuh menjadi kanker, dengan endoskopi ini, kita bisa melakukan pengangkatan polip." Baca juga Waspada Gangguan Saluran Cerna Bawah yang Bisa Kambuh Sewaktu-waktu, Simak Kata Dokter Berikut ilustrasi mengalami sakit perut karena gangguan pada saluran pencernaan "Tak hanya untuk pengangkatan polip saja, namun juga bisa untuk endoscopic submucosal dissection." "Dan ini dapat dilakukan secara efektif untuk membuang tumor dan kanker pada stadium awal." Penjelasan ini disampaikan oleh Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Gastro Entero Hepatologi, Prof. DR. dr. Murdani Abdullah, dalam tayangan YouTube Kompas Tv program Bincang Sehat pada 26 Februari 2022. Baca berita lain seputar kesehatan di sini Penulis Irma Rahmasari Editor Ekarista Rahmawati
Ukuranukuran frekuensi penyakit menggambarkan karakteristik kejadian (“occurrence”) suatu penyakit atau masalah kesehatan didalam populasi. 1. Proporsi : Digunakan untuk melihat komposisi suatu variabel dalam populasinya. Apabila menggunakan angka dasar (konstanta) adalah 100, maka disebut persentase. Ciri proporsi : a.

Jenis dan Fungsi Alat-Alat Diagnostic Alat-alat perlengkapan diagnostic equipments adalah alat-alat yang digunakan oleh para dokter atau tenaga medis lainnya dimana dengan bantuannya dapat diketahui, ditentukan diagnosa penyakit seseorang yang diperiksa. Jenis Alat-alat Diagnostic 1. Buku tes buta warna Buku ini berisi gambar-gambar yang digunakan untuk mengetes apakah seseorang buta warna atau tidak. Buku ini disebut juga “isihara book”. 2. Chart VIsion Snellen Chart vision snellen Alat ini digunakan untuk test char bertuliskan huruf-huruf dengan ukuran besar tertentu dan ukuran tersebut harus dapat dilihat oleh mata yang normal pada jarak tertentu. Umumnya alat ini dibuat dari kertas karton yang berukuran 28 x 60 cm atau 28,5 x 71 cm. 3. Reflex Hammer Reflex hammer Reflex Hammer palu refleks digunakan untuk memeriksa kemampuan refleksi dari bagian-bagian tertentu tubuh kita, biasanya lutut kita. 4. Percussion Hammer Percussion Hammer Percussion hammer digunakan untuk mengetuk rongga dada dan rongga belakang punggung untuk mengetahui keadaan organ di dalamnya. 5. Tongue Spatel Tongue Spatel Tongue spatel tongue depressor atau penekan lidah digunakan untuk menekan lidah, agar dapat melihat lebih jelas keadaan di dalam tenggorokan, apakah ada kelainan-kelainan, misalnya ada peradangan seperti pharyngitis, amandel, dan lain-lain. 6. Laryngeal Mirror Laryngeal mirror Laryngeal mirror digunakan untuk dapat melihat dan memeriksa keadaan di dalam tenggorokan, apakah ada kelainan atau tidak. 7. Head Mirror, Head Lamp, Head Band Head mirror, head lamp, head band Head Mirror, Head Lamp, Head Band head mirror atau voorhoofdspigel dilekatkan pada head-band atau ikat kepala dan digunakan untuk memeriksa rongga telinga, hidung, tenggerokan, dan mata melalui pantulan sinar. 8. Pulse Meter

penduduknyamengalami kematian yang disebabkan oleh penyakit paru-paru. Pada zaman yang sangat modern saat ini maka perlu adanya aplikasi yang dapat menerapkan kemampuan seorang pakar khususnya dibidang kesehatan yang digunakan untuk mendiagnosa atau mendeteksi dini penyakit Tuberkulosis(TB) agar dapat melakukan pencegahan atau Pemeriksaan penunjang merupakan bagian dari pemeriksaan medis yang dilakukan oleh dokter untuk mendiagnosis penyakit tertentu. Pemeriksaan ini umumnya dilakukan setelah pemeriksaan fisik dan penelusuran riwayat keluhan atau riwayat penyakit pada pasien. Pemeriksaan penunjang atau pemeriksaan diagnostik adalah pemeriksaan yang dilakukan dokter untuk menentukan diagnosis penyakit pada pasien serta tingkat keparahannya. Pemeriksaan penunjang biasanya dilakukan saat pasien berkonsultasi ke dokter karena adanya keluhan atau gejala tertentu, atau saat pasien menjalani pemeriksaan kesehatan rutin medical check-up. Selain untuk mendiagnosis penyakit, pemeriksaan penunjang juga dilakukan untuk menentukan langkah penanganan yang tepat serta memantau keberhasilan terapi pada pasien. Berbagai Jenis Pemeriksaan Penunjang atau Diagnostik Ada sangat banyak jenis pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan oleh dokter. Namun, ada beberapa jenis pemeriksaan penunjang yang sering dilakukan, antara lain 1. Pemeriksaan darah Pemeriksaan darah adalah jenis pemeriksaan penunjang yang paling umum dilakukan. Pemeriksaan ini dilakukan dengan cara mengambil sampel darah pasien untuk kemudian dianalisis di laboratorium. Pemeriksaan darah biasanya dilakukan untuk mendeteksi penyakit atau kondisi medis tertentu, seperti anemia dan infeksi. Melalui pemeriksaan penunjang ini, dokter dapat memantau beberapa komponen darah dan fungsi organ, meliputi Sel darah, seperti sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit atau keping darah Plasma darah Zat kimia darah, seperti gula darah atau glukosa, kolesterol, asam urat, zat besi, dan elektrolit Analisis gas darah Fungsi organ tertentu, seperti ginjal, hati, pankreas, empedu, dan kelenjar tiroid Tumor marker Sebelum melakukan pemeriksaan darah, tanyakan dulu kepada dokter mengenai persiapan apa yang harus dilakukan, misalnya apakah perlu berpuasa atau menghentikan pengobatan tertentu sebelum pengambilan sampel darah. 2. Pemeriksaan urine Pemeriksaan urine adalah jenis pemeriksaan penunjang yang sering kali dilakukan untuk mengetahui kondisi kesehatan, fungsi ginjal, serta apakah seseorang mengonsumsi obat-obatan tertentu. Selain itu, pemeriksaan urine juga biasanya dilakukan pada ibu hamil untuk memastikan kehamilan atau untuk mendeteksi preeklamsia. Pemeriksaan urine dapat dilakukan sebagai bagian dari medical check-up rutin atau ketika dokter mencurigai adanya penyakit tertentu, seperti penyakit ginjal, infeksi saluran kemih, atau batu ginjal. 3. Elektrokardiogram EKG Pemeriksaan penunjang ini sering digunakan untuk memantau kerja jantung, khususnya irama detak jantung dan aliran listrik jantung. EKG juga dapat dilakukan untuk mendeteksi kelainan jantung, seperti aritmia, serangan jantung, pembengkakan jantung, kelainan pada katup jantung, dan penyakit jantung koroner. Pemeriksaan EKG bisa dilakukan di tempat praktik dokter, IGD rumah sakit, atau di ruang perawatan pasien, seperti di ICU atau di bangsal rawat inap. Saat menjalani pemeriksaan EKG, pasien akan diminta untuk berbaring dan melepaskan baju serta perhiasan yang dikenakan, selanjutnya dokter akan memasang elektroda di bagian dada, lengan, dan tungkai pasien. Ketika pemeriksaan berlangsung, pasien disarankan untuk tidak banyak bergerak atau berbicara karena dapat mengganggu hasil pemeriksaan. 4. Foto Rontgen Foto Rontgen merupakan jenis pemeriksaan penunjang yang menggunakan radiasi sinar-X atau sinar Rontgen untuk menggambarkan kondisi berbagai organ dan jaringan tubuh. Pemeriksaan ini biasanya dilakukan untuk mendeteksi Kelainan tulang dan sendi, termasuk patah tulang, radang sendi, dan pergeseran sendi dislokasi Kelainan gigi Sumbatan saluran napas atau saluran cerna Batu saluran kemih Infeksi, seperti pneumonia, tuberkulosis, dan usus buntu Pada kasus tertentu, dokter mungkin akan memberikan zat kontras kepada pasien melalui suntikan atau per oral diminum, agar hasil foto Rontgen lebih jelas. Meski demikian, zat kontras ini kadang bisa menimbulkan beberapa efek samping, seperti reaksi alergi, pusing, mual, lidah terasa pahit, hingga gangguan ginjal. 5. Ultrasonografi USG USG adalah pemeriksaan penunjang yang menggunakan gelombang suara untuk menghasilkan gambar organ dan jaringan di dalam tubuh. Pemeriksaan penunjang ini sering dilakukan untuk mendeteksi kelainan di organ dalam tubuh, seperti tumor, batu, atau infeksi pada ginjal, pankreas, hati, dan empedu. Tak hanya itu, USG juga umum dilakukan sebagai bagian dari pemeriksaan kehamilan untuk memantau kondisi janin serta untuk memandu dokter saat melakukan tindakan biopsi. Sebelum pemeriksaan USG dilakukan, dokter mungkin akan meminta pasien untuk berpuasa serta minum air putih dan menahan buang air kecil untuk sementara waktu. Pasien kemudian akan diperbolehkan buang air kecil dan makan kembali setelah pemeriksaan USG selesai dilakukan. 6. Computed tomography scan CT Scan CT scan adalah pemeriksaan penunjang yang memanfaatkan sinar Rontgen dengan mesin khusus untuk menciptakan gambar jaringan dan organ di dalam tubuh. Gambar yang dihasilkan oleh CT scan akan terlihat lebih jelas daripada foto Rontgen biasa. Pemeriksaan CT scan biasanya berlangsung sekitar 20–60 menit. Untuk menghasilkan kualitas gambar yang lebih baik atau lebih akurat dalam mendeteksi kelainan tertentu, seperti tumor atau kanker, dokter dapat menggunakan zat kontras saat melakukan pemeriksaan CT scan. 7. Magnetic resonance imaging MRI MRI sepintas mirip dengan CT scan, tetapi pemeriksaan penunjang ini tidak memanfaatkan sinar Rontgen atau radiasi, melainkan gelombang magnet dan gelombang radio berkekuatan tinggi untuk menggambarkan kondisi organ dan jaringan di dalam tubuh. Prosedur MRI biasanya berlangsung selama 15–90 menit. Pemeriksaan MRI dapat dilakukan untuk memeriksa hampir seluruh bagian tubuh, termasuk otak dan sistem saraf, tulang dan sendi, payudara, jantung dan pembuluh darah, serta organ dalam lainnya, seperti hati, rahim, dan kelenjar prostat. Sama seperti CT scan dan foto Rontgen, dokter juga terkadang akan menggunakan zat kontras untuk meningkatkan kualitas gambar yang dihasilkan pada pemeriksaan MRI. 8. Fluoroskopi Fluoroskopi adalah metode pemeriksaan radiologis yang memanfaatkan sinar Rontgen untuk menghasilkan serangkaian gambar menyerupai video. Pemeriksaan penunjang ini umumnya dikombinasikan dengan zat kontras, agar gambar yang dihasilkan lebih jelas. Fluorokospi biasanya digunakan untuk mendeteksi kelainan tertentu di dalam tubuh, seperti kerusakan atau gangguan pada tulang, jantung, pembuluh darah, dan sistem pencernaan. Fluoroskopi juga bisa dilakukan untuk membantu dokter ketika melakukan kateterisasi jantung atau pemasangan ring jantung. 9. Endoskopi Endoskopi bertujuan untuk memeriksa organ dalam tubuh dengan endoskop, yaitu alat berbentuk selang kecil yang elastis dan dilengkapi kamera di ujungnya. Alat ini terhubung dengan monitor atau layar TV, sehingga dokter dapat melihat kondisi organ dalam tubuh. Pemeriksaan endoskopi biasanya dilakukan untuk memantau kondisi saluran cerna dan mendiagnosis penyakit tertentu, seperti gastritis atau peradangan pada lambung, tukak lambung, GERD, kesulitan menelan, perdarahan saluran pencernaan, serta kanker lambung. Selain beberapa jenis pemeriksaan penunjang di atas, ada beberapa jenis pemeriksaan penunjang lainnya yang juga sering dilakukan dokter, seperti Ekokardiografi Biopsi Elektroensefalografi EEG Pemeriksaan tinja Pemeriksaan cairan tubuh, seperti cairan otak, cairan sendi, dan cairan pleura Pemeriksaan genetik Ada banyak sekali jenis pemeriksaan penunjang dengan fungsi, kelebihan, dan kekurangannya masing-masing. Suatu pemeriksaan penunjang mungkin cocok untuk mendeteksi jenis penyakit tertentu, tapi tidak efektif untuk mendeteksi jenis penyakit lainnya. Bahkan, kadang dibutuhkan beberapa jenis pemeriksaan penunjang untuk mendiagnosis suatu penyakit. Biasanya, dokter akan menyarankan pemeriksaan penunjang untuk memastikan diagnosis penyakit setelah melakukan anamnesa tanya jawab dan pemeriksaan fisik pada pasien. Jenis pemeriksaan penunjang yang dilakukan akan disesuaikan dengan penyakit yang dicurigai oleh dokter dan kondisi pasien secara umum. Komputerini lebih cenderung digunakan pada untuk suatu kelompok pengguna atau per departemen pada perusahaan besar Proyektor adalah alat yang befungsi memproyeksikan atau memancarkan data atau slide yang bersumber dari komputer, DVD player, televisi atau media lain yang sudah dicetak. Komputer digunakan untuk mendiagnosa Pemeriksaan radiologi adalah prosedur medis yang dapat dilakukan untuk mendiagnosis atau menangani suatu penyakit, juga untuk membantu pelaksanaan prosedur medis lainnya. Melalui pemeriksaan ini, dokter dapat melihat gambaran dan kondisi bagian dalam tubuh pasien. Pemeriksaan radiologi dilakukan dengan menggunakan sejumlah media, seperti sinar-X, gelombang magnet, gelombang suara, dan cairan radioaktif. Tujuan dari pemeriksaan ini adalah untuk menegakkan diagnosis suatu penyakit atau sebagai penunjang prosedur medis, misalnya terapi radiasi untuk kanker. Terdapat beberapa jenis pemeriksaan radiologi, baik untuk mendiagnosis penyakit maupun membantu prosedur medis, seperti Foto Rontgen Ultrasonografi USG Fluoroskopi Computed Tomography/Computerized Axial Tomography CT/CAT Positron Emission Tomography PET Magnetic Resonance Imaging MRI Indikasi Pemeriksaan Radiologi Secara umum, pemeriksaan radiologi dibagi menjadi dua jenis, yaitu radiologi diagnostik dan radiologi intervensi. Berikut adalah penjelasannya Radiologi diagnostik Radiologi diagnostik bertujuan untuk melihat struktur organ dalam pasien. Pemeriksaan ini membantu dokter menentukan jenis gangguan medis yang diderita pasien. Beberapa penyakit yang dapat terdeteksi melalui pemeriksaan radiologi diagnostik adalah Tumor dan kanker Epilepsi Infeksi, misalnya COVID-19 Abses atau kumpulan nanah Gangguan sendi dan tulang Gangguan pencernaan Gangguan pembuluh darah Gangguan kelenjar tiroid Gangguan kelenjar getah bening Gangguan saluran kemih Gangguan sistem saraf Penyakit ginjal Penyakit Alzheimer Penyakit paru-paru Penyakit jantung Stroke Radiologi intervensi Radiologi intervensi dilakukan untuk membantu dokter dalam menjalankan prosedur medis, seperti memasang kateter atau memasukkan alat medis yang berukuran kecil ke dalam tubuh pasien. Beberapa prosedur yang dapat memanfaatkan bantuan radiologi intervensi adalah Pemasangan ring, angiografi, dan angioplasti Pemasangan feeding tube atau selang nasogastrik Pengambilan sampel jaringan biopsi pada payudara, paru-paru, atau kelenjar tiroid Pemasangan Central Venous Catheters CVC Pengobatan tulang belakang, seperti vertebroplasti dan kifoplasti Penyumbatan pembuluh darah atau embolisasi untuk menghentikan perdarahan Ablasi tumor untuk membunuh sel-sel kanker Selain untuk mendeteksi penyakit dan membantu prosedur medis, dokter juga bisa memanfaatkan pemeriksaan radiologi untuk mengetahui bagaimana respons tubuh pasien terhadap pengobatan suatu penyakit. Peringatan Pemeriksaan Radiologi Untuk mencegah timbulnya gangguan selama pemeriksaan, beri tahu dokter jika Anda mengalami kondisi berikut Sedang hamil Memiliki alergi terhadap cairan kontras dan obat-obatan tertentu Menderita gangguan organ hati dan ginjal Memiliki implan yang terpasang di tubuh, seperti sendi buatan atau alat pacu jantung Memiliki tato di tubuh Menderita claustrophobia atau fobia terhadap ruang sempit dan tertutup Mengonsumsi suplemen, produk herbal, atau obat-obatan, misalnya obat untuk diabetes Sebelum Pemeriksaan Radiologi Sebelum menjalani pemeriksaan radiologi, ada beberapa persiapan yang perlu dilakukan oleh pasien. Hal ini bertujuan agar pasien mendapatkan hasil pemeriksaan yang optimal. Tergantung pada jenis pemeriksaan radiologi yang akan dijalani, persiapan yang perlu dilakukan pasien antara lain Tidak melakukan aktivitas berat 1–2 hari dan menjalani pola diet tertentu 24 jam sebelum menjalani pemeriksaan PET scan Berpuasa 4–12 jam sebelum menjalani USG atau CT scan, karena makanan yang belum tercerna bisa membuat gambar yang dihasilkan kurang jelas Minum obat pereda rasa sakit, misalnya pada pasien yang menjalani foto Rontgen untuk mendiagnosis patah tulang Minum air putih yang cukup dan tidak buang air kecil sampai selesai pemeriksaan pada pasien yang hendak menjalani USG Tidak minum apa pun kecuali air putih, dimulai sejak 24 jam sebelum PET scan Melepas semua aksesoris yang dipakai, seperti perhiasan, jam tangan, gigi palsu, dan kacamata, lalu mengenakan pakaian khusus dari rumah sakit Perlu diketahui, beberapa pemeriksaan radiologi tertentu, seperti foto Rontgen dada dan tulang, tidak memerlukan persiapan khusus. Prosedur Pemeriksaan Radiologi Seperti yang telah disebutkan di awal, ada berbagai macam pemeriksaan radiologi. Berikut adalah penjelasan dari masing-masing jenis pemeriksaan radiologi 1. Foto Rontgen Pemeriksaan foto Rontgen dilakukan menggunakan mesin yang mengeluarkan radiasi sinar-X untuk menampilkan bagian dalam tubuh pasien dalam gambar dua dimensi. Pemeriksaan ini umumnya hanya berlangsung selama beberapa menit. Tergantung pada bagian tubuh yang diperiksa, dokter mungkin mengambil gambar pasien dalam sejumlah posisi. Pada beberapa kondisi, dokter akan menggunakan cairan kontras agar gambar yang dihasilkan menjadi lebih jelas. 2. Fluoroskopi Fluoroskopi adalah pemeriksaan dengan menggunakan sinar-X untuk menampilkan gambar organ tubuh pasien dalam format video. Umumnya, sebelum menjalankan pemeriksaan, dokter akan memberikan zat pewarna kontras pada pasien. Sama seperti pemeriksaan foto Rontgen, dokter dapat meminta pasien mengubah posisi agar mendapatkan hasil yang lebih jelas. Durasi pemeriksaan fluoroskopi tergantung pada bagian tubuh yang diperiksa. 3. Ultrasound USG USG dilakukan dengan mengarahkan gelombang suara berfrekuensi tinggi ke bagian tubuh pasien yang akan diperiksa. Gelombang suara tersebut akan memantul saat mengenai objek padat, seperti organ dalam tubuh atau tulang. Pantulan dari gelombang suara tersebut akan ditangkap oleh alat yang ditempelkan ke permukaan tubuh pasien, kemudian diproses oleh komputer menjadi gambar dua atau tiga dimensi. USG umumnya berlangsung selama 20–40 menit. Pemeriksaan ini aman dilakukan pada ibu hamil. 4. CT scan CT scan bertujuan untuk menampilkan gambar organ dalam tubuh pasien dengan lebih jelas dari berbagai sudut. Pemeriksaan CT scan dilakukan menggunakan mesin pemancar sinar-X yang didukung sistem komputer khusus. CT scan dapat menampilkan gambar organ tubuh pasien secara detail, bahkan bisa digabungkan menjadi gambar tiga dimensi. Seluruh tahap pemeriksaan ini biasanya berlangsung selama 20 menit sampai 1 jam. 5. MRI Magnetic resonance imaging MRI bertujuan untuk menghasilkan gambar organ di dalam tubuh pasien secara detail. Pemeriksaan MRI dapat berlangsung selama 15 menit sampai lebih dari 1 jam. MRI menggunakan teknologi medan magnet dan gelombang radio sehingga aman dari radiasi. Gambar yang dihasilkan dari MRI juga lebih detail dan jelas daripada jenis pemeriksaan radiologi lain. 6. Pemeriksaan kedokteran nuklir Pemeriksaan kedokteran nuklir dilakukan menggunakan mesin yang dilengkapi kamera gamma. Kamera gamma tersebut berfungsi mendeteksi sinar gamma di dalam tubuh pasien. Sinar gamma di dalam tubuh pasien berasal dari cairan radioaktif yang disuntikkan ke pasien sebelum pemeriksaan. Sinar tersebut kemudian diproses oleh komputer menjadi gambar tiga dimensi untuk selanjutnya dianalisis oleh dokter. Setelah Pemeriksaan Radiologi Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu diketahui pasien setelah menjalani pemeriksaan radiologi Pasien bisa kembali beraktivitas setelah menjalani pemeriksaan bila tidak diberikan obat penenang sebelumnya Pasien yang menjalani radiologi intervensi, seperti kateterisasi pembuluh darah, harus menjalani rawat inap di rumah sakit selama beberapa hari sampai lengan atau kaki yang dimasukkan kateter pulih Hasil pemeriksaan radiologi akan dianalisis oleh dokter dan pasien dapat mengetahui hasilnya di hari yang sama atau beberapa hari setelahnya Jika diperlukan, dokter akan menyarankan pasien untuk menjalani tes darah atau pemeriksaan radiologi lain guna mendapatkan diagnosis yang lebih akurat. Jika dari hasil pemeriksaan radiologi ditemukan penyakit, dokter akan merekomendasikan pengobatan yang sesuai dengan kondisi pasien. Pasien yang menjalani pemeriksaan PET scan dan pemeriksaan kedokteran nuklir dianjurkan untuk banyak minum air putih agar cairan radioaktif keluar melalui urine. Kapan Harus ke Dokter Setelah pemeriksaan radiologi, segera hubungi dokter bila Anda mengalami keluhan sebagai berikut Nyeri, kemerahan, atau bengkak pada daerah penyuntikkan kontras Diare parah, bila Anda minum kontras sebelum pemeriksaan radiologi Muncul tanda-tanda infeksi, seperti demam, nyeri, atau keluar nanah dari area penyuntikkan kontras Komplikasi Pemeriksaan Radiologi Pemeriksaan radiologi merupakan prosedur yang aman dan jarang menimbulkan komplikasi. Meski demikian, pemeriksaan ini tetap berisiko menyebabkan gangguan kesehatan, seperti Mual, pusing, dan muncul sensasi rasa logam di mulut Cairan kontras yang diberikan pada pemeriksaan radiasi bisa menimbulkan berbagai keluhan, seperti mual, muntah, gatal, pusing, dan sensasi rasa logam di mulut. Pada pasien dengan gangguan ginjal, penggunaan cairan kontras bahkan bisa menyebabkan gagal ginjal akut. Tekanan darah menurun Meski jarang terjadi, cairan kontras juga bisa menyebabkan tekanan darah turun drastis, syok anafilaktik, dan serangan jantung. Muncul kanker CT scan yang dilakukan satu kali biasanya masih tergolong aman bagi pasien. Namun, risiko munculnya kanker akibat radiasi bisa meningkat jika CT scan dijalani berulang kali. Risiko ini lebih tinggi bila CT scan dilakukan berulang pada anak. Luka dan implan dalam tubuh pasien rusak Medan magnet pada mesin MRI dapat menarik logam. Oleh sebab itu, luka bisa terjadi jika pasien lupa melepas perhiasan sebelum menjalani MRI. Medan magnet pada MRI juga dapat merusak implant dalam tubuh, seperti alat pacu jantung. DempsterShafer. Penyakit yang diidentifikasi ada 5 jenis yaitu: Blefaritis, Konjungtivitis, Selulitis Orbitalis, Skleritis, dan Ulkus Kornea. Faktanya ada 16 jenis gejala. Hasil yang dicapai adalah metode Dempster Shafer dapat diterapkan untuk mendiagnosa gejala penyakit pada mata. Hasil perhitungan manual dari data pakar dengan
Bagi tenaga medis dan dokter, penggunaan alat kesehatan itu mutlak diperlukan. Sebab dengan adanya alat ini kegiatan untuk memeriksa pasien akan lebih mudah dilakukan. Seperti saat mendiagnosa sebuah penyakit pasien, diperlukan alat-alat yang bisa mendeteksi mengenai kondisi yang sedang dialami pasien. Dengan alat tersebut juga bisa diketahui gejala-gejala yang berhubungan dengan sebuah penyakit. Sehingga kemudian dokter bisa memberikan penanganan yang tepat bagi pasien. Berikut sejumlah alat medis yang sering dipakai dokter saat melakukan pemeriksaan kesehatan pasien. 1. Stetoskop adalah alat kesehatan yang paling terkenal. Alat ini identik digunakan oleh para dokter. Sekalipun tenaga medis yang lainnya pun dapat menggunakannya. Dengan alat ini, kondisi pasien bisa dideteksi dengan lebih mudah. Stetoskop ini digunakan untuk mendengarkan denyut jantung, paru-paru dan juga aliran daerah pada pembulus arteri dan vena. Selain digunakan untuk diagnosa pasien secara umum, dokter juga sering menggunakan alat ini untuk pemeriksaan penyakit pasien secara khusus. Seperti misalnya untuk pasien yang sedang mengidap penyakit paru-paru, sakit bronkhitis, dan sakit jantung. Sering kali alat ini digunakan bersama sphygmomanometer yang berfungsi untuk mengukur tekanan darah pasien. Dalam perkembangannya, teknologi stetoskop ini terus mengalami perkembangan. Ada jenis stetoskop elektronik yang mampu mendeteksi dengan lebih peka mengenai kondisi di dalam tubuh pasien. Stetoskop elektronik ini bisa dihubungkan dengan komputer sehingga hasil diagnosa ini pun dapat disimpan secara digital. 2. Sphygmomanometer adalah alat medis yang digunakan untuk mengukur tekanan darah pasien. Sehingga bisa diketahui bagaimana kondisi pasien secara keseluruhan. Alat ini sering digunakan tiap kali memeriksa pasien, apapun penyeakit yang sedang dialami. Secara khusus, alat ini juga berguna untuk mendiagnosa pasien yang mengalami sakit tertentu, seperti tekanan darah tinggi, tekanan darah rendah, diabetes, dan lainnya. Jenis atau tipe alat sphygmomanometer ini juga bermacam-macam. Ada sphygmomanometer manual yang sering terdapat di rumah sakit, ruang praktik dokter, maupun klinik kesehatan. Selain itu juga ada jenis sphygmomanometer aneroid. Kalau yang sifatnya praktis dan berukuran kecil, ada yang namanya alat pengecek tekenan berukuran mini dengan sistem digital. Ukurannya yang kecil memudahkan alat ini untuk dibawa. Penggunaannya juga mudah. Di samping itu juga ada sphygmomanometer digital dengan kemampuan yang lebih canggih. Biasanya dilengkapi dengan fitur-fitur tambahan yang berguna untuk memudahkan pemeriksaan pasien. 3. Otoskop adalah alat kesehatan yan memungkinkan dokter untuk melihat kondisi liang telinga pasien. Alat ini sering digunakan saat memeriksa pasien yang mengalami infeksi telinga, mengalami telinga berdenging tinnitus, pasien sering mengalami pusing, dan lainnya. Jenis otoskop ini pun bermacam-macam. Ada yang biasa maupun yang canggih seperti Dinolite Pro Earscope Otoskop. Alat ini sangat berguna khusunya bagi para dokter THT, karena dapat memudahkan saat memeriksa pasien yang mengalami masalah THT. 4. Alat EKG adalah alat yang digunakan untuk memeriksa aktivitas elektrik jantung pasien. Dengan menggunakan alat ini, denyut jantung pasien dapat diketahui dengan akurat. Alat ini sering dibutuhkan untuk mendiagnosa penyakit jantung pasien. 5. Termometer juga sering digunakan, baik saat pasien dirawat di rumah sakit maupun saat masih di rumah. Saat ini jenis termometer ini beragam. Ada seperti termometer elektronik yang canggih yang bisa digunakan untuk mengukur suhu bagian tertentu pasien, seperti di mulut, dibawah ketiak, atau di telinga. 6. Penlight adalah alat berbentuk pulpen yang dilengkapi dengan penerangan. Dengan alat ini bisa membantu saat melakukan pemeriksaan pada mulut, THT, atau mata pasien. Alat ini sekalipun terlihat sepele tapi sangat diperlukan. Perlengkapan wajib yang harus dimiliki para dokter, dokter co-as, perawat, bidan, dan tenaga medis yang lain. Banyak memang jenis alat kesehatan yang dibutuhkan dokter maupun rumah sakit. Sebab memang penyakit yang diderita pasien memang beraneka-ragam. Yang penting, dalam memilih alat kesehatan itu pastikan kualitas produknya terjamin. Sebab kualitas alkes itu berbanding lurus dengan hasil yang dimunculkan oleh alkes tersebut. Jika memilih alkes yang berkualitas tidak bagus, bukan tidak mungkin diagnosa yang dilakukan bisa keliru. Sehingga kemudian dapat membuat penanganan yang dilakukan pun bisa salah. Untuk itu, utamakan selalu untuk membeli alat kesehatan berkualitas setiap kali hendak belanja alkes. Dengan menggunakan alkes yang bagus, nantinya juga berdampak pada kepuasan pasien saat Anda tangani. Idr

KD1. 1. Yang bukan termasuk tujuan seseorang melakukan proses pembersihan dan pensanitasian adalah.. a. Agar peralatan yang kotor menjadi bersih kembali dari sisa makanan dan debu. b. Menjauhkan dari sumber penyakit. c. Menghemat biaya.

Alkes dan Fungsinya – Pembaca yang budiman, kali ini kita akan sharing tentang alat – alat kesehatan dan fungsinya. Pengenalan ini sangat penting terutama untuk kamu yang ingin menjadi dokter atau yang berkaitan dengannya. Oya sebelum kesitu kami ingin mengingatkan kembali bahwa penggolongan alat kesehatan berdasarkan keputusan menteri kesehatan RI Nomor 116/SK/79 dibagi kedalam beberapa bagian berikut ini; Preparat untuk memelihara dan perawatan kesehatan Perlengkapan dan peralatan kedokteran mata Peralatan anestesi Peralatan dan perlengkapan kedokteran gigi Peralatan dan perlengkapan kedokteran THT Alat kecantikan yang digunakan salon kecantikan Pestisida dan insektisida pembasmi hama manusia dan binatan peliharaan Peralatan obstetric dan hgynekologi Preparat untuk memelihara dan perawatan kesehatan Wadah dari plastik dan kaca untuk obat dan injeksi juga karet tutup botol infus Nama – Nama Alkes dan FungsinyaA. Alat – Alat Bedah dan Fungsinya1. Forceps2. Scalped3. GuntingB. Alat Pembalut Luka 1. Plester2. Kasa C. Alat Diagnosa Penyakit 1. Reflex Hamer2. Tongue Blade/Tangue Depressor 3. Laryngeal Mirror4. Buku test kebutaan warna5. Chart Vission Snellen 6. Thermometer Klinik7. Stethoscope8. Sphygmomanometer9. SpeculumD. Alat – Alat Perawatan Pasien1. Pompa Susu2. Eskap 3. Hot Water Botle 4. Air Cusion 5. Pelindung Puting Susu6. Colostomy Bag7. Urinal8. Bedpan9. Pus basin, Emesis basin Nama – Nama Alkes dan Fungsinya Sekarang kita mari kita kenali nama-nama alkes dan fungsinya. Mudah-mudahan tulisan ini juga bermanfaat bagi kamu yang sedang mengerjakan tugas kuliah secara umum dan bagi siapa pun yang ingin mengenal dunia medis. Berikut nama-nama alkes dan kegunaannya; A. Alat – Alat Bedah dan Fungsinya 1. Forceps Alat ini digunakan untuk menjepit benda atau memegangnya. Bentuknya terdiri dari dua keping yang berhadapan dan bisa dijepitkan atau dilepaskan. Macam-macamnya seperti di bawah ini. forceps Thumb Forceps atau Dissecting Forceps Bahasa Inggris, Anatomische pinset Bahasa belanda, sementara dalam Bahasa Indonesia disebut pinset anatomis. Ciri-cirinya terdapat garis-garis horizontal di bagian ujung di kedua belahnya seperti pada gambar di bawah ini. tumb forceps alkes Surgical Forceps atau Tissue Forceps Bahasa Inggris, Chirrurgical pinset Bahasa belanda dan pinset operasi Bahasa Indonesia. Ciri-cirinya forcep ini memiliki bentuk bergigi di ujung piset keduanya seperti pada gambar berikut ini. surgical forceps alkes Cilia pinset atau Cilia Forceps Alat ini berfungsi untuk mencabut rambut atau untuk menjepitnya Suture Clip Applying Forceps atau Pinset Agrave Alat ini berfungsi untuk menjepitkan clip pd luka agar luka tidak terbuka Klem Alat ini digunakan untuk menjepit suatu benda. Alat ini memiliki beberapa jenis antara lain; Arterie klem atau disebut juga artery foceps dalam Bahasa Inggris. Alat ini digolongkan alat untuk menjepit pembuluh darah arteri. Alat ini juga terdapat dua bagian yaitu kocher yang ujungnya bergigi dan pean yang ujungnya tidak bergigi. lihat gambar di bawah ini. arterie klem Peritoneum forceps Alat ini berfungsi untuk menjepit jaringan selaput perut Peritoneum forceps 2. Scalped Scalped bahasa belanda, Bistouries/bistoury Bahasa Inggris atau pisau operasi dalam Bahasa Indonsia Sebutan lain yaitu Scalpel Blade pisau operasi fungsinya untuk pembedahan Scalpel Handel pegangan pisau yang berfungsi untuk pegangan pisau operasi. Lihat gambar di bawah ini; bistoury/pisau bedah 3. Gunting Surgical Scissors Alat ini digunakan untuk memotong. Jenisnya-jenisnya sebagai berikut; Dissecting Scissors yang berfungsi untuk memotong jaringan tubuh, keperluannya untuk praktek Surgical Scissors gunting operasi yaitu berfungsi untuk gunting pembedahan Bandage Scissors Bahasa Inggris Verbandschaar Bahasa Belanda atau Gunting Verband/gaas. Alat ini berfungsi untuk memotong kain kasa atau verband. B. Alat Pembalut Luka 1. Plester Alat ini berfungsi untuk menutup luka disertai pelekat. Alat ini terbagi menjadi tujuh macam yaitu Leukoplas bahan ZnO, Handyplas bahan elastis, Leukosilk bahan sutera, Microfore dan Dermisel bahan Rayon, Leukopor dan Dermilite bahan kertas, Leukofix dan Transfor bahan plastic, Setonplast dan Blenderm bahan plastic waterproof. plester alkes 2. Kasa Kasa atau gaas dalam Bahasa belanda. Alat ini berbentuk seperti kain, di dalamnya berisi bahan obat. Ada beberapa penggolongan kasa sebagai berikut; Kasa Hydrofil Steril. Ini jenis kasa yang banyak digunakan. Ukurannya 22×18 cm. Penutup luka Dressing, umumnya yang pakai berukuran 10×10 cm dan ukuran cm. Sebutan kasa yang berisi bahan obat adalah; Bacti Gras yaitu kasa steril berisi chlorhexidine di paraffin Sofra Tule yaitu kasa steril berisi soframisin Petronet yaitu kasa steril berisi paraffin jeli Actisorb yaitu kasa steril berisi charcoal C. Alat Diagnosa Penyakit diagnosa Di bawah ini akan kami uraikan alat-alat kesehatan yang biasa digunakan untuk mendiagnosa penyakit. Tidak hanya itu, kami juga akan menyebutkan fungsi-fungsinya. 1. Reflex Hamer Alat ini berfungsi untuk memeriksa kemampuan refleksi dari bagian tubuh kita seperti lutut misalnya. Reflex Hamer 2. Tongue Blade/Tangue Depressor Tongue BladeBahasa Inggris atau Tong Spatel Bahasa Indonesia Alat ini berfungsi untuk menekal lidah sehingga dapat diperiksa darinya. Termasuk tenggorokan seperti apakah amandel, faringitis atau tidak. Dan sejenisnya. Tongue Blade/Tangue Depressor 3. Laryngeal Mirror Alat ini berfungsi untuk melihat bagian dalam mulut dan tenggorokan Laryngeal Mirror 4. Buku test kebutaan warna Alat ini berfungsi untuk memeriksa apakah mata mengalami buta warna atau tidak. Buku test kebutaan warna 5. Chart Vission Snellen Alat ini berfungsi untuk memeriksa ketajaman penglihatan visus Chart Vission Snellen 6. Thermometer Klinik Alat ini berfungsi untuk mengukur temperature suhu di tubuh kita. Jenisnya ada thermometer klinik air raksa non elektronik ada juga termomter elektronik. Termometer Klinik 7. Stethoscope Alat ini memiliki beberapa varian. Di antaranya sebagai berikut Obstetrical Stethoscope yang berfungsi untuk mendengarkan sura jantung bayi di perut ibu hamil. Stethoscope binaural yang ditempelkan di telinga Kedua varian alat ini berfungsi untuk mendengarkan berbagai bunyi di dalam tubuh. Missal suara jantung, paru-paru dan sejenisnya. Stethoscope 8. Sphygmomanometer Alat ini berfungsi untuk mengukur tekanan darah seseorang. Alat ini memiliki beberapa jenis, diantaranya sebagai berikut; Mercurial Sphygmomanometer tensi meter air raksa Tensi meter tanpa menggunakan air anaeroid sphygmomanometer Automatic Sphygmomanometer yaitu tensi meter tanpa dipompa Sphygmomanometer 9. Speculum Alat ini berfungsi untuk memeriksa rongga tubuh dengan cara dimasukan ke bagian tubuh tersebut. Ada jenis alat ini diantaranya sebagai berikut; Nasal Sceculum yang berfungsi untuk memeriksa bagian rongga hidung. Ear Speculum yang berfungsi untuk mengetahui kondisi rongga telinga Rectum Speculum yang berfungsi untuk mengetahui kondisi lubang anus Vagina Speculum yaitu alat yang berfungsi untuk mengetahui kondisi lubang vagina. Speculum D. Alat – Alat Perawatan Pasien 1. Pompa Susu Breast Pump and relieve bahasa Inggris Bors Pomp Belanda dan Pompa Susu bahasa Indonesia Fungsi Digunakan untuk membantu memompa air susu agar keluar dari payudara wanita sehingga dapat menyusui bayinya. Pompa Susu 2. Eskap Ice Bag Bahasa Inggris Ijskap Bahasa Belanda Eskap Bahasa Indonesia Fungsi eksap digunakan untuk kompres dingin. Bentuk berbentuk kantung yang terbuat dari karet dengan memiliki tutup di tengahnya, diisi dengan pecahan batu es Eskap 3. Hot Water Botle Hot Water Botle Bahasa Inggris Warm Water Zak bahasa Belanda dan Botol Panas/ Buli-buli Panas bahasa Indonesia Fungsi gunsi botol ini digunakan untuk melakukan kompres panas Bentuk bentuknya berupa kantung yang terbuat dari karet dengan tutup di ujungnya, lalu diisi dengan air panas. Warm Water Zak 4. Air Cusion Air Cusion Bahasa Inggris Windring bahasa Belanda Fungsi alat ini digunakan untuk tempat duduk bagi penderita ambeien/ wasi.. Bentuk Terbuat dari karet yang berbentuk lingkaran seperti bentuk ban mobil, ukuran diameter dalam yaitu 13,5 cm dan diameter luar 40 cm Air Cusion 5. Pelindung Puting Susu Nipple Shield Bahasa Inggris Tapelhoed atau Tapelhoedje Bahasa Belanda Pelindung Puting Susu Bahasa Indonesia Fungsi alat ini digunakan untuk melindungi puting susu yang lecet ketika menyusui. Dengan alat ini, bayi dapat menghisap air susu. Pelindung Puting Susu 6. Colostomy Bag Fungsi alat ini digunakan untuk menampung feses pasien sebakda pembedahan usus buatan melalui otot dan kulit perut operasi colon Colostomy Bag 7. Urinal Fungsi alat ini digunakan untuk menampung urine ketika pasien tidak boleh ke WC. Alat ini ada 2 jenis, yaitu Urinal female alat urninal untuk pasien wanita Urinal female Urinal male alat urinal untuk pasien laki-laki Urinal male 8. Bedpan Fungsi alat ini digunakan untuk menampung feses untuk pasien yang tidak mampu ke WC. Bedpan 9. Pus basin, Emesis basin Fungsi alat ini digunakan untuk menampung nanah, muntah, kapas bekas dan lain-lain. Pus basin Demikian pengenalan singkat alat-alat kesehatan yang dapat kami sampaikan. Masih banyak alat-alat lain yang belum kami cantumkan. Semoga lain kali bisa kita sambung lagi. Terima kasih ya, semoga bermanfaat. » Referensi dari Berbagai sumber .
  • 4mlq8l2en1.pages.dev/59
  • 4mlq8l2en1.pages.dev/114
  • 4mlq8l2en1.pages.dev/360
  • 4mlq8l2en1.pages.dev/8
  • 4mlq8l2en1.pages.dev/238
  • 4mlq8l2en1.pages.dev/112
  • 4mlq8l2en1.pages.dev/195
  • 4mlq8l2en1.pages.dev/191
  • 4mlq8l2en1.pages.dev/122
  • alat yang digunakan untuk mendiagnosa suatu penyakit disebut